Hadiah itu bernama Ramadan
Waktu dimana doa-doa dapat mewujud dengan indah atas izin-Nya
Semua hamba menanti, namun ia akan berlalu dengan cepatnya
Ramadan, sebuah pemantik dimana alasan tindakan tak lagi terasa berat untuk dijalankan
Tak ada alasan untuk bermalas-malasan
Berkegiatan seperti biasa sembari berpuasa, tak lupa mendekat dan lebih dekat dengan Al-Qur'an, mengikuti kajian, menjaga lisan dan menjauhkan diri dari segala bentuk kekhilafan
Sebuah hadiah yang nilainya hanya dirimu dan Sang Maha yang tahu
Ramadan, bulan mulia diturunkannya Al-Qur'an
Untuk dibaca, diambil pelajaran darinya, direnungkan maknanya lalu diamalkan
Sebab, membacanya memberimu nilai personal dan mengamalkannya akan bernilai integral
Maslahatnya tak hanya dirasakan olehmu, melainkan juga orang-orang di sekelilingmu
Hay diri... tak seharusnya hati merasa berat, sebab semua kawan muslim di segenap penjuru dunia berjuang untuk hal yang sama pula
Hanya terkadang, dunia dengan segala kesibukannya selalu jadi pembenaran atas sebuah keengganan
Kalau sudah begitu, bagaimana bisa menjadi manusia bertakwa dan mendamba Surga ?
Dasar aku... :(
Semoga, puasa ramadan dapat menjadi momentum perbaikan diri dan pengendalian diri terbaik
Sebab tak tahu akan berapa kali lagi diri ini akan diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengannya
Mempertahankan kebiasaan yang baik untuk hari-hari setelahnya
Tak lagi sekedar menjaga mata dan telinga
Tak lagi remedial di level menahan lapar dan dahaga
Melainkan sudah naik ke level meningkatkan pemahaman Qur'an dan menambah amalan
Agar layak mendapatkan gelar terbaik yaitu manusia yang bertakwa