Saturday, October 19, 2024

Tenang Berproses

 

Even The Prophet Muhammad, the greatest people all off time, the kindness person who was perfect everything in life and had the best moral values, was hated on :)





Setiap manusia berjalan di atas pilihan-pilihannya. Aku percaya, kita semua sama-sama berjalan menuju sesuatu yang punya ujung kebaikan dan ketenangan. Yang menjadikannya berbeda adalah penerimaan Allah SWT atas apa-apa yang sudah kita usahakan untuk mencapainya.


Ku rasa benar, bahwa penerimaan manusia tidak lah selalu baik. It just to gain happiness. Tapi, nggak selamanya bikin hati damai. Apalagi jika ternyata hal-hal yang paling keras kita perjuangkan, justru berakhir tidak sesuai dengan inginnya kita. Ada rasa malu. Ada bagian hati yang keras menolak, ada ego yang berteriak.


Sebenarnya ini bukan lah sesuatu yang baru. Tapi, kita memang perlu belajar kembali beberapa hal sederhana yang sesungguhnya sudah kita ketahui : terus saja berusaha menjadi sebaik-baik manusia. Praying, sodaqoh, read The Qur'an, seek knowledge of Allah & remembering Allah in every situation. Aku selalu meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja sekalipun tak ada manusia lain yang mengetahuinya. Hanya  semesta dan Sang Pencipta yang jadi saksinya. Aku hanya perlu mengingatnya kembali. Atau diingatkan, mungkin ?


Aku berpikir bahwa semakin banyak manusia memiliki perbendaharaan, semakin banyak sedekah yang bisa dikeluarkan, semakin besar juga kebermanfaatan yang bisa disebarkan. Semakin banyak & tinggi ilmu yang manusia terima, semakin besar juga amanah untuk menyampaikannya. Dengan jalan-jalan yang Allah suka tentunya.


Namun, menghadapkan jiwa dengan sepenuh hati pada Nya itu tak pernah mudah. Kadang lelah, banyak lengah. Suka buru-buru. Sedikit diam, banyak ngomelnya. Kadang sebal sama diri sendiri, lemah amat ! Suka merasa kecil. Tapi, sesekali ingin terlihat & dilihat. Masih suka membandingkan pencapaian. Kadang suka merasa apa yang aku lakukan belum cukup, tapi di sisi lain juga ingin menyeimbangkan kesenangan hidup.


Proses yang tak selalu berjalan lurus, banyak hal membentang malang melintang untuk menuju kesempurnaan.


Sebab itulah, aku merasa butuh banyak-banyak meminta ketenangan. Jika cinta Allah sudah memenuhi ruang di hati, penerimaan manusia bukan lagi sesuatu yang istimewa. Bukan lagi yang utama. Sekalipun ada yang tidak mengerti makna kebaikan kita, sekalipun ada yang tidak menyukai, hati akan tenang sebab yakin selalu ada Allah di sisi.


Pada akhirnya, semua bermuara pada Allah. Bahagia hati ada dalam ketaatan pada Nya.


Laa Hawlaa Wa Laa Quwwatta Illa Billaah


Lil Note : I definitely feel peace than I once was, I'm happy with my little family, it’s more than enough, alhamdulillah. Semoga Allah jaga selalu 🤲🏻