Beberapa waktu lalu, kami mengisi tangki bahan bakar mobil kami yang sudah mendekati 'garis' finish. Pada saat membayar sejumlah uang, entah kenapa mendadak saya agak memikirkan 'nilai' rupiah yang kami bayarkan. Uang seratus lima puluh ribu hanya menaikkan dua strip penunjuk BBM di speedometer ! Padahal beberapa tahun lalu, dengan jumlah uang yang sama, bisa digunakan untuk mengisi lebih dari itu.
Begitu cepatnya inflasi berjalan. Begitu banyak hal berubah, cepat atau lambat. Pelaku usaha makanan yang paling rentan menaikkan harga. Salah satu penjual di kedai makan langganan saya bahkan sempat berbisik : "Ayam gorengnya naik seribu, apa-apa serba naik". Cukup lega karena harganya masih masuk akal untuk para pekerja bangunan yang sering makan di kedai tersebut.
Sebab saya cukup yakin -makanan maupun bahan bakar- walaupun harganya selangit, tak akan pernah sepi, asal tetap menjanjikan 'kenikmatan' !
Sebab saya cukup yakin -makanan maupun bahan bakar- walaupun harganya selangit, tak akan pernah sepi, asal tetap menjanjikan 'kenikmatan' !