Sebetulnya, kami berdua ini mamusia-manusia yang pedenya gede banget. Yakin bahwa takdir selalu erat kaitannya dengan kehendak Sang Maha dan Ia tak akan mungkin mengecewakan kita. Apapun yang tak dikehendaki oleh-Nya, gimana pun kerasnya usaha kita, yaaa nggak akan pernah terlaksana.
(Baca juga ya :
Anak Kedua & Cerita di balik Kelahirannya)
Masa awal menikah, semua berjalan biasa aja, santai nggak ada rasa khawatir sedikit pun. Pak suami juga masih konsentrasi menyelesaikan Thesis-nya. Masuk ditahun kedua pernikahan, setelah doi lulus dan mulai mengajar, suara-suara merdu pun mulai bermunculan. Orang-orang di sekitar mulai memantik pembicaraan soal usaha yang harusnya sudah kami lakukan.