Menjadi bagian dari provinsi Jawa Tengah, Klaten punya moto sebagai kota "Klabers" alias "Klaten Bersinar" yaitu bersih, sehat, indah, nyaman, dan rapi. Menurut cerita yang beredar, julukan itu diberikan karena Klaten punya sumber mata air yang bersih, sehat, juga alamnya yang cantik. Bahkan, Candi Prambanan dan Plaosan yang kita semua tau sangat bersejarah itu berada dalam wilayah kabupaten Klaten.
Tapi nggak hanya itu keistimewaan kota Klaten, loh. Seperti kota-kota lainnya, Klaten juga memiliki objek wisata yang bisa teman-teman explore. Salah satu yang baru aja gue kunjungi adalah arena Pemancingan Janti.
Tapi nggak hanya itu keistimewaan kota Klaten, loh. Seperti kota-kota lainnya, Klaten juga memiliki objek wisata yang bisa teman-teman explore. Salah satu yang baru aja gue kunjungi adalah arena Pemancingan Janti.
Cerita yang gue dengar dari suami, sebenarnya Janti adalah nama salah satu desa di Klaten yang memiliki cukup banyak tempat pemancingan serta resto yang menawarkan aneka olahan ikan. Jadi selain aktivitas memancing, teman-teman bisa dengan leluasa menikmati kuliner yang memanjakan lidah.
Selepas ceremonial wisuda si suami kemarin, kami berempat sepakat untuk istirahat sambil makan siang di desa Janti. Kata suami, jarak antara Solo - Desa Janti sebenarnya nggak terlalu jauh, hanya butuh waktu kira-kira 45 menit sampai 1 jam, dan kami pun berangkat sebelum masuk waktu Dhuhur. Cukup lama berputar-putar dan merasa mobil sudah nggak memiliki cukup bahan bakar akhirnya kami memutuskan mampir di SPBU yang kebetulan dilewati. Setelah mengisi bahan bakar dan dapat informasi yang cukup dari salah seorang karyawan, kami pun melanjutkan perjalanan.
Selepas ceremonial wisuda si suami kemarin, kami berempat sepakat untuk istirahat sambil makan siang di desa Janti. Kata suami, jarak antara Solo - Desa Janti sebenarnya nggak terlalu jauh, hanya butuh waktu kira-kira 45 menit sampai 1 jam, dan kami pun berangkat sebelum masuk waktu Dhuhur. Cukup lama berputar-putar dan merasa mobil sudah nggak memiliki cukup bahan bakar akhirnya kami memutuskan mampir di SPBU yang kebetulan dilewati. Setelah mengisi bahan bakar dan dapat informasi yang cukup dari salah seorang karyawan, kami pun melanjutkan perjalanan.
Suami pun cukup terkejut melihat kondisi Pemancingan Janti berbeda dari terakhir kali dia kunjungi, lebih dari 10 tahun lalu. Meski pun jalan menuju ke tempat pemancingan udah nggak berbatu layaknya dulu, tapi hampir seluruh tempat pemancingan terlihat sangat sepi. Kabar yang beredar, beberapa tempat pemancingan terpaksa gulung tikar.
Well, berhentilah kami di Pemancingan Sempulur 2000 Janti. Awalnya agak ragu untuk masuk karena tempatnya yang sedikit gelap dan nggak nampak satu pun kendaraan tamu selain kami. Tapi akhirnya kami tetap memilih tempat ini. Yang ada dibenak saya sebelum masuk, kami harus memancing dulu sebelum hasil tangkapannya diolah. Ternyata gue salah duga !
Setelah mengambil spot lesehan di depan kolam renang, kami hanya tinggal duduk manis dan memesan menu yang tersedia. Ada gurame bakar / goreng, mujaer bakar / goreng, nila bakar / goreng, kakap bakar / goreng dan lainnya. Dan gurame bakar kecap yang jadi pilihan kami. Yeay !
Daging ikan gurame-nya gurih dan empuk juga punya cita rasa khas ikan bakar umumnya. Penyajiannya cukup sederhana dengan seporsi sambel matang dan sambel bawang. Lalu ikan dan sambal yang kami pesan disantap dengan sebakul nasi hangat. 9 bintang dari kami ^^
Bagi teman-teman luar kota Klaten yang suka aktivitas memancing atau sekedar ingin menikmati aneka olahan ikan di tempat yang jauh dari kebisingan, coba deh ke arena Pemancingan Janti :)
(Photo by Canon EOS M5)